"Agar Bakat Anak Ini Tidak Mati"



-Dari Namo Untuk Indonesia-
Ista, begitulah teman-teman memanggilnya. Gadis kecil ini tampak akrab dengan raket dan shuttlecock yang tiap hari menjadi teman bermainnya. Tak ayal, Ista kini menjelma menjadi seorang anak dengan kemampuan mengagumkan dalam dunia bulutangkis.
Bakat gadis kecil ini tercium oleh guru olahraga SDI Namo, tempat Ista bersekolah. Ista pun dipilih mewakili SDI Namo mengikuti turnamen bulutangkis tingkat kecamatan, di wilayah Lembor Selatan. Di level kecamatan ini, Ista tidak menemukan kesulitan yang berarti saat bertanding, sehingga ia menjadi juara dan diutus mewakili kecamatan untuk bermain di tingkat kabupaten.
Di Labuan Bajo, ibu kota Manggarai Barat, Ista yang bermain dengan menggunakan tangan kiri alias kidal berhasil lolos dan mengalahkan lawannya dengan angka-angka yang menakjubkan, sehingga ia pun merengkuh gelar juara dan dipilih mewakili Kabupaten Manggarai Barat bermain di level Provinsi pada bulan Agustus mendatang.
Gadis kelahiran Bonda, 6 April 2006 silam ini bernama lengkap Fransiska Yustasari. Ia kini menjelma menjadi permata bagi khalayak kampung dan sekolahnya. Mereka mendukung penuh usaha Ista untuk mengejar juara pada level provinsi. Oleh ayahnya Viktor Segau dan Ibunya Matildis Rundut, halaman rumah disulap menjadi lapangan bulutangkis. Ista kecil biasa berlatih setiap hari di lapangan ini. Oleh sekolah, ia diberi fasilitas yang memadai agar dapat berlatih setiap hari. Ditemui secara terpisah Sang Ayah berharap agar Ista dapat berbicara banyak di level provinsi. Tidak hanya itu, ia juga berharap agar bakat dalam diri putrinya dapat diperhatikan oleh pemerintah atau siapa saja yang menaruh perhatian pada dunia bulutangkis.  
Ketika ditemui dalam sela-sela latihannya, Ista yang tampak selalu ceria, mengidolakan ayahnya sebagai salah satu pebulutangkis terbaik di kampung mereka. Ia juga mengidolakan beberapa nama beken pebulutangkis Indonesia seperti Liliyana Natsir, Greysia Poli, dan pebulutangkis asal negara Tiongkok Lin Dan. Ista tak pernah absen menononton siaran langsung turnamen-turnamen Super Series.
Kini Ista duduk di bangku kelas VI Sekolah Dasar, usianya juga masih sangat belia. Ista barangkali adalah contoh bakat yang harus diperhatikan dengan baik oleh siapa saja. Dalam dunia olahraga tidak ada juara yang dilahirkan secara instan. Juara lahir dari usaha dan kerja kreatif sejak dini. Oleh karena itu ketika lahir anak-anak seperti Ista dengan bakat alami dalam dunia olahraga, mereka berhak atas perhatian dan dukungan, sebab bukan menjadi cerita baru, jika banyak bakat kreatif anak-anak di seluruh penjuru Nusantara mati karena tidak diperhatikan secara serius atau bahkan menjadi korban dari banyak kepentingan.
Ista dengan bakatnya barangkali adalah kejadian langkah bagi anak-anak seusianya. Saya sendiri belum pernah menyaksikan seorang anak berumur belasan tahun yang amat mahir, terampil, dan cerdik bermain bulutangkis. Ista adalah pengecualian. Oleh karena itu, saya ingin mengajak siapapun yang membaca tulisan ini, agar mendukung bakat anak ini. Saya sudah melihat cara anak ini bermain, dan tulisan ini terinspirasi dari gadis kecil ini, jauh di wilayah Lembor Selatan, Manggarai Barat. Dari Namo untuk Indonesia. Vote For Ista. 

            
Next Post Previous Post
sr7themes.eu.org